Sosialisasi
tersebut dimulai sepulang sekolah, tepatnya hari Jum'at tanggal 19
Mei 2013. Tidak banyak yang datang memang, tetapi jelas hal tersebut
tidak menyurutkan semangat teman-teman SMAN 13 SURABAYA. Tentu saja
semua siswa antusias untuk menggali informasi lebih banyak lagi.
Bahkan mereka juga terlihat serius mendengarkan setiap arahan demi
arahan temannya yang sedang berbicara di depan.
Pertama,
si pembicara menjelaskan apa itu sistem operasi. Kemudian perlahan
menjelaskan tentang open source, lengkap dengan jenis-jenisnya. Dari
windows, Linux, Mac, dan lain sebagainya lengkap diulas dengan rapih.
Bahkan, teman-teman banyak sekali yang mengajukan pertanyaan demi
pertanyaan tentang open source tersebut.
“Temen-temen
masih belum mengenal open source sih,
jadi harus ekstra sabar buat sosialisasinya hahaha,” cetus Ummul
Zata Farahiyah, salah satu anggota IT tersebut. Menurutnya, dari
pihak sekolah juga harus ikut membantu untuk mengembangkan program
yang di buat pemerintah ini. Selain itu, fasilitas pendukung juga
diperlukan nih
supaya warga sekolah semakin up
to date.
Bagaimana tidak, di laborotorium komputer misalnya, komputer yang
berbasis open source hanya dua saja. Itupun yang satunya masih dalam
tahap perbaikan. Dan tentu saja hal tersebut membuat warga sekolah
tidak mengerti sama sekali tentanag open source.
Menurut Aida Verdy Kumala Yuniar, salah satu peserta sosialisasi
menyetujui adanya dukungan dari pihak sekolah.”Ya karena open
source ini kan legal dari pemerintah. Seharusnya lebih dikembangkan
dan disosialisasikan pada masyarakat luas bahwa ada program komputer
yang legal dan gratis,” ujarnya dengan bersemangat.
Bayangkan
saja, untuk open source ini bisa didapatkan secara cuma-cuma alias
gratis. Kebanyakan dari mereka masih percaya dengan Windows. Padahal
jika dibandingkan sendiri, lebih kece open source loh.
*eh
Linux
adalah salah satu contoh dari open
source.
Linux berawal dari inisiatif seorang mahasiswa dari Finlandia bernama
Linus Torvalds. Open source yang satu ini bersifat multiuser dan
multitasking lho,
jadi bisa dikembangkan sendiri sesuai dengan apa yang diinginkan.
Bahkan bisa didistribusikan tanpa melanggar hak cipta sekalipun,
hebat gak?
Misalnya
dalam pertahanan anti virusnya, dibandingkan dengan windows yang
gampang terserang meskipun sudah dipasang berbagai anti virus
terkemuka, open source masih unggul. Ketahanannya mencapai 95% loh,
gila kurang kece
dimananya coba? Hal ini tentu sangat diperlukan oleh masyarakat,
khususnya para pelajar yang giat-giatnya nyari informasi sebanyak
mungkin. *ehem*
“Sekolah kita akan menjadi contoh pemakaian software resmi, dan
asli buatan arek surabaya. Mari kita galakkan dan sebarkan ke sekolah
di sekitar kita,” kata Pak Tauchid Syarief, selaku guru TIK di
sekolah.
Yuk, kita kembangkan open source. Go.. go... go.... See ya!
masih ingat dg salam anggota ITC?
BalasHapusSMAX3 InTechNity YESSS!
Ajiiib bener kegiatan workshopnya !
Dari Siswa-Oleh Siswa-Untuk Siswa.
Lanjutkan terus "semangat Berbagi!"
keren nih. go ahead ya!
BalasHapus